menuai keindahan cinnta disamping mengecap dukanya ...

cinta itu hidup, merambat dan merayap mengikuti tarikat napas dan aliran darah, sampai akhirnya membangun singgasana di dalam hati .
cinta yang suci akan mengibarkan panji-panji kesetiaan abadi, sedangkan cinta yang palsu akan memorakporakandakan istana kedamaian tanpa malu.
jika cinta adalah keindahan, maka ia akan berkicau di setiap waktu. ia akan memanggil sang pencinta dengan nyanyian indahnya. ia juga akan menghibur sang kekasih dengan senyum-senyumannya yang menawan.
meskipun seribu bait lagu cinta di nyanyikan, atau selaksa senyum yang tersimpulkan, tapi kalau hati sudah terluka sedemikian parahnya, rasanya tak ada yang tampak indah lagi, bahkan semua hari  seakan terisi oleh ratapan, tangisan dan sesal.
sungguh, mereka yang sedang mencinta, tak selamanya bahagia. akan tetapi, mereka yang pernah mencinta, selamanya takkan bahagia.
seumpama diriku bagai di cinta yang tumbuh merindang maka langkah indahnya sejuk segarnya sang kekasih dalam pangkuanku, tapi sayang, cinta bagaikan semilir angin, bagaikan ombak lautan, bagaikan awan di angkasa, bagaikan hitungan hari, bagaimana untuk memastikanya, bagaimana pula untuk menyiasatinya, mungkin butuh waktu yang tak terbilang.
cinta adalah rahasia yang datang dari alam keterasingan dan mengisi hidup yang sunyi.
kadang ia laksana badai yang mabuk darat mabuk laut, tapi kadang ia seperti taman langit yang di hiasi bunga warna-warni.
kiranya hanya diri yang tahu diri, yang akan menuai keindahan cinta di samping mengecap dukanya.